.

13.6.14

#PENCERMAT: Presiden Pilihan Dio

"Jokowi et Ahok." Jakarta, Maret 2013  © Andra Perdana Siregar
ANYNDIO atau DIO, adik saya, belakangan ini sering sekali membujuk saya sekeluarga untuk memilih Joko Widodo alias Jokowi pada Pemilihan Capres 9 Juli mendatang. Ia begitu giat meyakinkan kami selayaknya juru kampanye yang mendapat bayaran. Walau kadang menjengkelkan, saya senang melihat antusiasmenya. 


Dio seorang remaja umur 14 tahun yang gemar menonton video musik Iwan Fals di youtube. Hampir setiap hari ia menyaksikan video Iwan sambil ikut bernyanyi dan memainkan gitar. Dio memang mengagumi lagu-lagu Iwan yang berisi kritik sosial. Mungkin ini ada kaitannya dengan alasan ia memilih Jokowi ketimbang Prabowo.

Selayaknya remaja seumurannya, ia memperoleh sebagian besar informasi dari media sosial seperti twitter dan facebook. Tiap kali ada berita positif soal Jokowi yang ia temukan, ia langsung menujukkannya kepada saya sesegera mungkin. Hal yang sama juga terjadi tiap kali dia menemukan pemberitaan negatif soal Prabowo. Dia sangat intense menjelaskan kepada saya apa yang baru dibacanya. Bicaranya panjang lebar dan sangat serius. Kalau saya kedapatan tidak memperhatikannya ia langsung terlihat kesal. Kalau saya iseng-iseng meledek Jokowi atau membela Prabowo, ia juga langsung kesal.

Saya tak tahu pasti sejak kapan Dio menjatuhkan pilihannya pada Jokowi. Namun saya ingat, beberapa bulan yang lalu ia pernah bertanya kepada saya soal keterlibatan Prabowo terhadap penculikan aktivis pada 1998. Saat itu saya berusaha menjelaskan sekenanya apa yang saya tahu lalu menyuruhnya mencari tahu lebih lanjut di web. 

Sejak hari itu rasanya ia mulai memilih Jokowi. Menurut dia, Jokowi itu memiliki catatan yang lebih bersih ketimbang Prabowo. Senang mendengarkan penjelasan Dio soal Calon Presiden pilihannya. Walau kadang saya agak capek ketika harus mendengarkanya selagi saya melakukan satu kegiatan. 

Saya kagum melihat pengetahuan Dio soal dunia politik. Kalau boleh dibandingkan, pada usia yang sama, pengetahuan saya soal politik boleh jadi nol besar. Pada usia 14 mungkin saya cuma sibuk memikirkan soal video game dan perempuan yang saya taksir sementara Dio sudah bisa menentukan Presiden pilihannya.  



NB: #Pencermat adalah singkatan dari "Pencerita Jumat" yang merupakan program menulis rutin saya, RizkiTito, Lodra, Dimas yang diterbitkan tiap hari Jumat pada blog kami masing-masing.

No comments: